Jumat, 15 Mei 2009

gebyah uyah

Ternyata begitu susah untuk menjaga perasaan orang lain…

Semalam, gue diperhadapkan kembali pada masa lalu. Masih cukup kuat memori gue tentang teman gue. Satu sms. Satu niat. Satu motivasi. Dan berujung pada satu akibat.

Tapi masa bodoh…

Sebelum mengerjakan tugas yang benar-benar sungguh melelahkan, ada salah seorang temen gue sms… “Santailah, jangan di ‘gebyah uyah’… bla… bla… bla…” kemudian gue dengan penuh semangat 45 mencari artinya…

Pertama, gue nanya ke mbak kos gue, Mbak Rima dan Mbak Yessy… jawabannya adalah… Wah, Wi… itu kayak istilah artinya itu kayaknya negatif. Jadi kayak menfitnah, menggosip kayak gitu deh.. kenapa tho?
Gue kirim jawaban mbak-mbak kos gue ke temen gue, dan jawabannya adalah… Wuahahaha… Bukan, jauh, sama sekali bukan itu… bla… bla…

Toeng!

Kedua, gue berpikir sendiri…
Hm… Gebyah uyah… Menabur garam? Menabur=harapan. Garam=asin. Jadi harapan asin? Hm… harapan yang sia-sia. Jadi kesia-siaan. Kayak pelangi di malam hari. Memeluk angin. Menggenggam awan. Semua sia-sia.

Ketiga, gue telpon busrini. Beberapa menit kemudian gue telpon mbak buss lagi untuk mendengar jawabannya. Katanya… Kata mbak kos, wi, itu arti sia-sia.
OK! Jawaban di terima.
Beberapa menit kemudian Mbak Buss sms gue…menurut ibuku sih artinya sama saja, gak dibeda-bedain.

Hm… OK!

Keempat… gue tanya indah dan jawabannya… campur baur, jadi kayak sak-sak’e (terserah, red.).

OK!

Jadi setelah semuanya gue pikirkan akhirnya gue simpulkan bahwa Gebyah Uyah artinya kesia-siaan. Kemudian gue kirim simpulan gue plus pemikirannya ke temen-temen gue.

Beberapa menit kemudian di pembuat pertanyaan membalas sms simpulan gue.
JAWABANNYA ADALAAAAAAAAAHH…………..

Garam kan asinnya sama semua. Jadi menganggap semua nggak ada bedanya. Padha wae (sama aja, red.)

Jadi inti dari semuanya adalah Belajarlah lagi semua tentang kebudayaan Jawa, kebudayaan nenek moyang gue.

Fiuh!

Bagi si pembuat soal, terima kasih ya… semoga amal ibadahmu di terima disisinya.. Amin…

GBU all….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar