Senin, 06 Desember 2010

jangan menahan

"tolong jangan pernah menahanku.."

siapa yang hendak saya tahan? bukankah saya membiarkan anda bebas berkeliaran semau anda. tidak pernah sekalipun saya membiarkan anda tetap berada di tempat ini bersama dengan saya, jika anda ingin berlari mengelilingi dunia. kita berjalan bersama, berlari bersama, menangis bersama, tertawa bersama, entah telah berapa puluh adegan yang kita lakukan bersama-sama, dan sebanyak itu pula saya membebaskan anda.

siapakah saya ini sehingga membuat anda tertahan?

pernahkah anda melihat dunia yang saya lihat, sekalipun kita selalu pergi kemanapun bersama? tidak.. sekalipun kita berada di tempat yang sama tapi kita selalu melihat hal yang berbeda. inilah hidup kita. berbeda dan senantiasa berbeda.

bahkan ketika saya membiarkan anda menari di tengah hujan, bukankah saya akan terus menunggu anda di tepi tanpa hujan.

pergilah dan berlarilah, karena anda sudah cukup dewasa untuk menentukan kemana jalan hidup anda.

bahkan ketika anda bertemu dengan "seseorang", maka saya membiarkan anda melompat bersama dengannya. tidak membiarkan anda tetap berada disini bersama kekosongan saya.

sungguh jika anda bersedih, datanglah pertama kali pada saya.
jika anda berbahagia, jadikan saya orang terakhir yang anda kabari.

karena disini saya pun membiarkan "seseorang" bebas menari dan menyanyi dalam pikiran dan benak saya, tanpa mampu saya usir, sekalipun ingin saya mengusirnya..


kesimpulannya???
...itulah manusia...
dan sejujurnya manusia tidak bisa menahan siapapun untuk menjadi seperti apa yang ia inginkan. berikan kebebasan bertanggungjawab..


Just a short story

Gbu.

Minggu, 05 Desember 2010

seikit banyak tidak jelas

kriteria pasangan hidup

1. hidup

2. pria

3. seiman.

4. cinta Tuhan Yesus.

5,6,7... dsb sesuai dengan undang-undang yang berlaku..


hahaha... sebenarnya itu intermezo saja... lumayan untuk awal tulisan ini.

saya sebenarnya bingung ingin membicarakan masalah apa, tapi seperti biasa tulisan yang akan saya buat biasanya akan "ngalor ngidul" sedikit/banyak tidak jelas maksud dan tujuannya, tapi berharap bisa bermanfaat. hoho.


sebenarnya bukan masalah pasangan hidup sih...

entah kenapa tiba-tiba saya berpikir, bukan karena "seseorang" kamu mencintai Yesus, tapi bermula dari kamu mencintai Yesus, maka kamu mencintai "seseorang" itu. bahkan jika kamu belum jatuh cinta pada Yesus dan menyerahkan hidupmu pada Dia, maka janganlah kamu jatuh cinta pada siapapun. rasakan dulu Dia dalam hatimu.


awalnya saya jatuh cinta pada Yesus, dan cinta saya selalu jatuh-bangun, tapi Dia tidak pernah jatuh-bangun dalam mencintai saya. Dia selalu setia pada saya, tapi saya tetap saja berselingkuh. sesuatu membuat saya tersadar untuk tetap menjaga kasih mula-mula ini.

sempat saya berpikir, ingin menikmati kekosongan tanpa memikirkan kepada siapa Tuhan mengikat benang "hijau" yang saya miliki ini. saya masih belum layak untuk mencintai "seseorang" karena saya pun belum total mencintai Yesus. saya belajar mencintai Yesus dengan segenap hati saya.


tunggu!

pentingkah ini untuk dibahas? sepertinya tidak...


Tuhan memberkati..