Senin, 28 Juni 2010
tentang rasa-astrid
semoga cinta kita kekal abadi, sesampainya akhir nanti....
selamanya....
(astrid-tentang rasa)
saya sangat suka lagu ini.
lagu ini memiliki roh sendiri. hm... sama seperti lagunya once-simfoni indah. saya selalu merasa bahagia mendengarnya. ada roh dalam lagu itu.
begitu pula lagunya astrid ini. seolah ada harapan yang tersembunyi....
hm... keren banget deh.....
Rabu, 23 Juni 2010
surat untuk anda
dear: anda...
diam bukan berarti marah...
diam bukan berarti cuek....
dan
diam bukan berarti tak peduli...
sebenarnya tahu, tapi hanya berpura-pura tidak tau...
sebanarnya mengerti, tapi hanya pura-pura tidak mengerti....
ceritakalah segala semuanya pada saya, dan buat saya percaya pada anda..
yakinkan saya sehingga saya terpaksa harus memahami anda...
jika anda tidak bicara, bagaimana saya mampu bertahan memahami anda...
jika anda tetap bungkam, apakah saya memahami anda dengan tulus....
berikan saya sedikit kepercayaan..
saya hanya ingin anda percayai, sama seperti dia yang pernah anda cintai...
sulitkah itu???
kami dua sosok yang berbeda dengan kepribadian yang berbeda...
mungkin nyamankah anda dengan dia??
berikanlah peluang itu pada saya, sekalipun hanya peluang kecil bagi saya.....
tolong.....
*hm..... dan sepertinya percuma karena anda -manusia yang saya maksudkan- tidak pernah menyadari keberadaan blog ini...*
terima kasih untuk message yang telah anda kirim, di saat kecewa itu melanda emosi saya...
pertanda,
saya -orang yang berharap mendapatkan kepercayaan dari andi-
....................................................................................................
lagu sendu persahabatan
saya hanya mampu diam. dan topeng yang saya pakai cukup tebal sehingga mereka mampu melihat wajah asli saya. terkadang saya melepaskan topeng ini. membukanya dan melepaskanny. biarlah mereka tahu wajah asli saya. hingga beberapa waktu kemudian maka saya akan pakai topeng ini lagi... ya seperti itulah...
jika anda mengerti dan memahami saya maka jadilah sahabat terbaik bagi saya. tetapi jika tidak, maka terima kasih karena anda telah menumbuhkan persahabatan pada di hati saya..
jangan paksa diri anda untuk memahami saya, karena saya tak pernah memaksa diri saya untuk memahami anda. mungkin itulah penyebabnya mereka -para sahabat- saya menjauhi saya. saya tunjukkan wajah saya di hadapan anda, maka terimalah. jika anda tak mampu menerimanya, jangan paksa diri anda untuk menerimanya.
karena suatu hubungan yang di dasari pada paham keterpaksaan tidak akan mampu bertahan lama...
kenalilah saya, kemudian bermainlah dengan saya...
dan saya pun akan mengenali anda dan kemudian bermain dengan anda..
saya begitu menghargai anda sebagai sahabat saya, karena itu saya sangat mengasihi anda.. tapi jangan berlaku tidak adil pada saya....
mengertikah anda????
maka terimalah cinta persahabatan dari seorang dhe....
Tuhan memberkatimu, sahabatku....
Selasa, 22 Juni 2010
huff
sungguh sangat kecewa!!!!
jika itu hal menggembirakan, maka tak perlulah beritahu saya....
tapi jika itu kabar duka, susahkah menghubungi saya????
huff...
hanya ingin marah dengan sisa-sisa tenaga saya.....
tolong berhenti tancapkan panah itu lagi....
belajar mengampuni.....
Senin, 21 Juni 2010
rahasia antara kau, aku dan hijauku
entahlah.... mungkin hanya angin yang membawanya pergi jauh....
pernahkah kau mencium hijau itu??
ya, kala alam sangat ingin menemuiku, anginkan memelukmu, dan hijau kan menciummu...
kala itu aku menari-nari bersama sang hijau, ketika ia menyapalu dengan senyum dan kebahagiaannya...
saat kumenyapanya, aku merasakan sesuatu yang mistik di dalam bumi ini.. aku berdiri di atas tanah yang penuh dengan hawa mistik.. dan kucoba meraba, seketika kutemukan hijauku tertidur dalam balutan kain yang sangat indah...
diatasnya ada pelangi yang melengkung dengan corak warnanya...
apakah yang kau lihat, hingga tak merasakan hangatnya hijauku ini...
aku ingin sekali dapat terlelap dalam buaiannya...
siapakah ia??? dan siapakah kamu??? serta siapakah aku???
saat itu aku melihat kami melebur menjadi satu, dan kami tak lagi terpisah..
wahai angin peluklah hijauku...
ketika rohku beranjak pergi, tangan kokoh menahannya melayang...
coba rasakan seberapa pentingnya keberadaanku...
jika hijauku mampu menerimaku, kenapa kamu tak dapat menengok padaku sekejap saja????
hijauku sungguh sangat nyaman....
Senin, 14 Juni 2010
kecewaku..
mampukah anda memahaminya???
jika saya menuliskan apapun dalam blog ini, anggaplah ini rahasia antara saya dan anda... saya tidak butuh dihargai, tetapi tulisan ini butuh untuk d hargai... tolong jadikan setiap tulisan dalam blog ini sebagai cerita pribadi saya dan anda.. jangan memperbesar atau menarik kesimpulan sendiri, bertanyalah langsung pada saya...
sedikit kecewa ketika ada seseorang yang tidak memahami maksud penulisan blog ini dan menginterpretasikan sendiri, sehingga mencemarkan nama baik orang lain..
hm... mencoba memahami dan mengampuni....
terima kasih. Gbu.
Minggu, 13 Juni 2010
pelangi
Langkah kaki ini membawaku menjauh dari dia.
Sore itu, ada yang membuatku melangkah menghampirinya. Membawa sebuah buku diary yang kudapatkan di loker mejaku. Di hadapannya aku menaruh buku itu. Seketika itu juga ia melihatku, dia sadar akan benda yang ada di hadapannya. Ekspresi muka yang tak mampu aku lupakan begitu saja. muka yang penuh dengan kekagetan dan rasa takut.
“Apa maksudnya semua ini?” ujarku. Dan dia diam, tidak menjawab pertanyaanku, “Kamu kan temanku dan selamanya akan menjadi temanku. Kenapa? Kenapa seperti ini?” dia masih tetap diam, bahkan tak mampu menatap wajahku, “Tolong lihat mataku, dan jelaskan padaku! Tolong katakan bahwa semua ini tidak benar! Katakan padaku bahwa ini bukan bukumu! Katakan padaku bahwa ini semua bohong! Katakan! Katakan! Katakan!” ujarku membentaknya dengan suara tinggi, dan dia masih diam. Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. Tidak ada pernyataan darinya. “Baiklah kalo begitu… hubungan persahabatan kita lebih baik kita akhiri…” ujarku dengan begitu emosi.
Aku melangkah, dan kurasakan bahwa ia menangis dalam diamnya. Ada sekeping perasaan yang hancur lebur. Begitu sakit menusuk jantungku. Aku hanya berharap satu persahabatan yang abadi, tapi kenapa ketika aku mulai mendapatkan rasa itu, ia harus memiliki rasa itu. Rasa yang seharusnya tidak ada dalam hatinya. Ingin sekali berbalik dan memeluknya menenangkan dia dalam tangisannya. Seandainya saja dia berbohong dan mengatakan bahwa ini tidak benar maka aku akan mempercayainya, dan memeluknya saat ini.
Oh… Tuhan, kenapa bisa sesakit ini?
Jika saja dia mampu memahami keadaanku dengan lebih baik lagi. Seandainya dia mampu sedikit saja melihatku dan berkata bahwa ada yang menfitnahnya. Seandainya saja dia tidak sebodoh ini, aku tidak akan memutuskan persahabatan kami sekian tahun ini. dan kini saatnya untuk sendiri kembali.
Beberapa minggu kemudian, aku mendapatkan kiriman sebuah CD yang berisi video. Ketika aku mendengarkan rekaman itu, aku menyadari siapa pengirim CD itu. Dia berada di hadapanku saat ini, tapi kami berada dalam dimensi yang berbeda. Dia duduk di atas tempat tidur di kamarnya yang serba putih bersih.
“Hay… lama tidak mengobrol denganmu… apa kabar? Hm… maafkan aku… mungkin kamu tidak akan pernah mengerti dan paham dengan semua ini… waktu itu kamu meminta penjelasanku mengenai buku itu kan? dengarkan aku sebentar saja… selama bertahun-tahun aku pendam rasa ini, hanya demi kebahagiaanmu. Aku diam karena aku hanya ingin ada di sisimu dan membuatmu tersenyum. Hanya itu saja. aku tidak mengharapkan kamu paham dan mengerti bahkan aku tidak menginginkanmu untuk selalu ada buat aku.. cukup aku saja yang melakukan semua itu untukmu. Karena hanya ini yang bisa aku lakukan untukmu. Jadi mengertilah…” sejenak dia terdiam. Sama sekali tidak ada airmata di wajahnya. Dia cukup tegar. “hey… jangan berpikir kalo aku cukup tegar dan kuat mengatakan semua ini ya…” ujarnya tiba-tiba, seolah dia ada di hadapanku secara real dan membaca pikiranku. Inilah yang selama ini selalu aku rindukan, sikap sok tahu nya yang mampu membuatku bebas dan lepas. “Hehehe.. aku ingat, kemarin kamu memintaku untuk menatap matamu dan mengatakan bahwa semua itu tidak benar kan? Tapi aku sama sekali tidak melakukannya. Maaf.. apakah kamu menyadari bahwa aku tidak pernah menatap matamu ketika kamu sedang marah, apalagi marahnya padaku. Aku selalu takut dengan kemarahanmu, yang terkadang tidak terkendali. Dan kenapa aku tidak berbohong padamu, sekalipun aku tahu kamu berharap aku berbohong kan? Semuanya karena aku mencoba untuk jujur dengan perasaanku sendiri, dan aku rasa cepat atau lambat kamu pasti tau, dan aku harus sudah siap dengan semuanya. Maafkan aku karena mencintaimu, melebihi apapun. Jika kamu bertanya sejak kapan, maka akan ku jawab sejak pertama kali kamu mengulurkan tanganmu untuk menolongku yang terluka waktu itu. Sebelum kamu berpacaran dengan Rose, sebelum kamu mengenal Cintya, dan mantan-mantanmu yang lainnya. Maafkan aku… maaf karena aku tidak bisa membuatmu jatuh cinta padaku, dan membiarkanmu berkelana dengan wanita-wanita lain. Aku hanya mencoba menjadi yang terbaik bagimu…”. dia seolah ingin menangis, menundukkan kepala dan terdiam cukup lama, kemudian dia menghadap kamera, wajahnya merah, dan dia masih tetap kuat, “tenang saja… aku tidak akan kenapa-napa kok… aku kan wonder woman.. hehehe” dia masih saja sanggup ketawa..”Makasi untuk persahabatan kita.. makasi untuk ketulusan yang kamu berikan untuku. Sekarang aku harus pergi, orangtuaku dipindahtugaskan di luar kota, dan aku harus segera pergi. Jika memang suatu saat Tuhan menghendaki kita bersatu, maka kita akan bertemu kembali.. jaga dirimu baik-baik ya.. Tuhan menyertaimu selalu..”
Setelah itu, aku tak lagi melihatnya di kampus, maupun di lingkungan perumahan kami. Dia sekarang berada entah dimana. sungguh aku sangat merindukannya… semoga saja aku mampu bertemu dengannya…
_to be continue_
Rabu, 02 Juni 2010
sampai terlupa
biarlah ia pergi sejauh langkahnya berlari.
hanya ingin bertemu dalam
suatu massa yang berbeda dari sebelumnya.
tanpa perlu ia sadari.
tanpa perlu ia rasakan.
dari pantulan kaca.
jika saatnya tiba,
aku akan pergi darimu..
rasa ini seiring dengan
jalannya waktu.
dari ingatan masa laluku.
dari hidupku.
bebas dari belenggu
yang kuikatkan
padamu.
semua ini
sampai memory otakku
tak mampu menyimpanmu lagi...
yang telah kuberikan padamu...
_Terima Kasih_