Rabu, 23 September 2009

filosofi pelangi

hakekat dari sebuah pelangi...

sejak kecil gue suka dengan pelangi. bagi gue pelangi merupakan keindahan dari beragam warna yang berbaur menjadi satu kesatuan. dan itu merupakan suatu keajaiban yang luar biasa.

gue jadi inget, dulu sewaktu gue masih imut-imutnya, gue suka membaca komik yang berjudul "Legenda Pelangi". komik itu menceritakan seorang pria kecil bangsawan yang akan dibawa kembali ke istananya. pria kecil itu merupakan hasil perselingkuhan ayahnya yang seorang bangsawan dengan wanita biasa. sebelum di bawa ke istananya, ia di ungsikan di sebuah desa kecil. di desa itu, pria kecil itu bertemu dengan gadis kecil. akhirnya mereka berjanji untuk bertemu di sebuah bukit yang setiap hujan memunculkan pelangi jika mereka terpisah nanti. sang pria kecil pun kembali ke istananya dan tak lagi bertemu dengan gadis kecil itu hingga mereka dewasa. pokoknya ending ceritanya nanti begitu dewasa si gadis kecil itu akan menjadi istri pria kecil itu. dan mereka bertemu di bukit pelangi.

entah kenapa gue bisa jatuh hati dengan pelangi..

dua tahun yang lalu gue pernah terpaku hati pada seseorang yang gue namai ia dengan sebutan pelangi. pelangi berarti sebuah harapan. harapan setelah turunnya hujan yang mengguyur bumi akan terbit matahari yang senantiasa menyinari bumi. dan mengeringkan air hujan itu.
tetapi di balik semua itu pelangi juga dapat diartikan sebagai 'semu', karena kehadiran pelangi itu tidak nyata. gue gak akan bisa meraih dan menyentuh pelangi itu. dia bercahaya hanya beberapa menit dan kemudian hilang..

setelah dua tahun gue menatap pelangi itu, gue baru menyadari bahwa pelangi itu kini hilang.. dan tergantikan pelangi lain di bagian sebelah yang berlawanan. pelangi itu gue namanyuan 2nd rainbow. ternyata gue sadar bahwa bukan gue yang menemukan pelangi itu dam yang menatap pelangi itu. hingga akhirnya gue-lah orang yang pertama kali melihat hilangnya sinar-sinar itu.

dan kini gue bertanya kapan gue akan bertemu dengan 3rd rainbow??


pelangi akan tetap ada sehabis hujan.
pelangi juga yang mewarnai bumi dengan senyumannya.

kata orang pelangi merupakan jembatan para bidadari untuk berlibur di bumi...
tapi bagi gue, pelangi adalah simbol ikatan dan perjanjian dan harapan akan kebahagiaannya....

itulah filosofi dari sebuah pelangi..

Rabu, 16 September 2009

rencana kehidupan

rencana hidup di masa depan....

tahun 2011, usia 23 tahun: lulus psikologi (S1) dan sedang melanjutkkan S2 program profesi psikologi.

tahun 2012, usia 24 tahun: dilamar oleh calon suami...

tahun 2013, usia 25 tahun: selesai S2 program profesi psikologi, setelah itu menikah dengan *****. selain itu gue juga akan mengambil sekolah hipnoterapi di Jakarta.

tahun 2014, usia 26 tahun: sekolah sambil bekerja di sebuah lembaga psikologi dan RSJ dengan gelar Psikolog. dan menjalani kehidupan rumah tangga dengan suami.

tahun 2015, usia 27 tahun: lulus dari sekolah hipnoterapi dan telah melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama bumi terrega patrika, yang artinya seorang pria yang memiliki kekuatan bumi. harapannya anak ini mampu menjaga bumi ini tempat dimana dia akan hidup.

tahun 2016, usia 28 tahun: mengurus keluarga dengan suami dan bumi. dan telah mendirikan klinik hipnoterapi dan psikologi yang menangani masalah kejiwaan seseorang melalui jalan hipnoterapi yang berpusat di Yogyakarta. saat ini sedang mengandung anak kedua...

tahun 2017, usia 29 tahun: melahirkan anak kedua, perempuan, yang diberi nama ivana danaria, yang artinya bersyukur atas sukacita yang memenuhi keluarga ini. membuat cabang klinik hipnoterapi dan psikologi di beberapa kota di jawa tengah seperti solo, semarang.

tahun 2018, usia 30 tahun: membesarkan Bumi yang telah berusia 3 tahun dan Dana yang masih batita. disamping itu menjalani klinik hipnoterapi dan psikologi.

tahun 2019, usia 31 tahun: melahirkan anak ketiga, putra yang bernama langit trieternitio yang artinya kebadian langit yang ketiga. dimana Tuhan begitu baik pada keluarga gue dengan memberikan gue kepercayaan menjaga ketiga alam yang Dia titipkan. sementara itu Bumi sudah mulai bersekolah di Play Group.

tahun 2020, usia 32 tahun: sedang bahagia menikmati kehidupan sebagai seorang ibu. dan juga menjalani kehidupan sebagai psikolog hipnoterapi.

demikianlah rencana masa depan yang akan gue ajukan kepada Tuhan. begitu luar biasa...

hehe...

detik menanti libur lebaran

gue sedang menanti detik-detik menjelang libur lebaran. gue emang gak ngerayain lebaran sih, tapi gue selalu kecipratan rejeki di bulan ini. hahaha. bersyukur...


ngomong-ngomong tentang lebaran, bentar lagi akan ada acara kumpul-kumpul keluarga besar di rumah gue. mama minta baju baru donk...hehehe.
tahun kemarin, rumah eyang uti rame dengan anak-anak dan cucu-cucu beliau, tapi tahun ini sepertinya rumah gue yang akan rame. senengnya... gue juga bisa ketemu adik baru gue. sayangnya gue gak tahu nama adik baru gue siapa... harapan gue di pertemuan keluarga tahun ini adalah bertemu dengan adik baru gue dan juga keponakan gue yang udah berumur sekitar 2,5 tahun...

satu tradisi yang tak akan pernah hilang di keluarga besar gue adalah 'salam tempel'. seneng deh kalo udah dapat 'salam tempel'. biasanya mereka yang udah bekerja akan membagi rejeki mereka kepada keponakan atau adik-adik mereka. mas adhi pasti juga akan seperti itu, mas aan pun juga demikian. tapi berhubung gue masih sekolah dan masih ngekor mama dan papa, jadi gue tidak ikut memberikan salam tempel.

semoga aja gue bisa dapat salam tempel lebih banyak dari tahun kemarin. lumayan untuk biaya pengobatan... hahahaha... amin.amin.

jadi tidak sabar ingin segera lebaran....

Selasa, 15 September 2009

2012=heal the world


akhir-akhir ini banyak orang mengeluh, termasuk gue... hampir di facebook gue isinya hanyalah keluhan-keluhan umum. ada yang mengatakan 'panas', 'capek' dan kawan-kawannya.

kali ini juga gue mau mengeluh. mengeluh betapa udara akhir-akhir ini sungguh menyebalkan. panasnya sungguh membuat kaos gue jadi basah serasa baru di cuci dengan bau yang begitu khas. bau ala manusia dengan wewangi kembang 7 rupa termasuk bunga bangkai...


kata teman gue, hasil menggosip mengenai alam, katanya: matahari kan sudah dekat dengan garis katulistiwa.. tahun 2012..

ada apa dengan tahun 2012?
bukankah itu angka keberuntungan gue?

usia gue pada tahun 2012 adalah 24 tahun yang artinya hampir seperempat abad gue menghirup udara dan merasakan pijakan kaki di bumi ini. pada saat itu, gue sedang senang-senangnya menikmati pekerjaan gue atau studi lanjutan gue. dan mungkin pada usia itu gue sedang menjalin hubungan serius dengan seseorang. tapi mungkin aja gue udah nikah dan punya suami serta tiga orang anak yang bernama bumi terrega patrika, ivana danaria, dan langit trieternitio. (walaupun namanya terkesan memaksa tapi nama itu memiliki arti yang begitu luar biasa...)

jadi keluhan ini pun di terima dengan teman-teman sebangsa dan setanah air...

pesan: pelihara bumi ini. karena di tempat inilah kita hidup dan berkembang. karena bumilah maka kita menjadi ada dan nyata. jangan sia-siakan bumi ini dengan hal-hal yang kurang berguna... hm..

heal the world, make it the better places for you and for me
and the entire human race
there are people dying if you care enought for the living
for you and for me...

(Jacko-Heal the world)

menoleh

kemana gue berjalan???

tiba-tiba gue ingin menoleh ke belakang...
yang gue dapatkan adalah kenangan itu kembali..

gue merindukan kenangan itu...

sayangnya yang berlalu biarlah berlalu dan yang baru sudah datang....

Kamis, 10 September 2009

pro-kontra mengenai sebuah bibit kehidupan...

gue merasa ada sesuatu yang salah. apakah ada perebutan ladang?
tidak mungkin ada mobil yang dikendarai oleh 2 sopir.

gue bingung untuk memilih dan gue pun gak akan pernah memilih. tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar, karena semua sama. Tuhan tidak melihat dari seberapa banyak jemaatNya, atau cukup kayakah mereka di mata Tuhan. tapi yang Tuhan lihat adalah hati.

kenapa seolah ada persaingan?

ini adalah awal dimulainya suatu kehidupan. perlu akar-akar yang kuat untuk menopang sebatang pohon yang besar. bagaimana mungkin akar yang lemah mampu kuat mempertahankan pohon yang besar? jika pohon itu telah besar dan telah berbuah, maka akan muncul bibit-bibit baru yang akan menumbuhkan pohon-pohon besar yang baru pula.

gue tidak mengerti dengan apa yang menjadi pola pikir mereka. bukan berarti mematikan rumput yang telah hidup dalam waktu yang lama. apakah mau hidup hanya sekedar rumput? tak mau kah tumbuh besar menjadi sebatang pohon yang kuat?

sebelum menjadi kupu-kupu indah pun, kupu-kupu harus mengalami reinkarnasi dari ulat kemudian kepompong barulah menjadi kupu-kupu. ada proses, sekalipun proses itu harus naik dan turun. karena hidup itu bagai kurva yang selalu berubah. terkadang naik, dan terkadang turun.

tapi gue diberikan satu kuasa yang begitu luar biasa. kuasa menahan emosi dan jangan terpancing. kuasa menyerahkan segalanya kepada Dia yang memberikan napas kehidupan. semoga semuanya akan baik-baik saja....

mengenai dosen...

dosen statistik gue ganti...

antara seneng dan sedih seh...

senengnya: terbebas dari pak 'b'. gue kan pernah bermasalah dengan beliau semester yang lalu. karena nilai, tentunya. itulah alasan semester kemarin gue menangis seminggu sampai-sampai mata gue jadi lebam gitu...

sedihnya: emang seh gak di ajar ma pak 'b', tapi dosen penggantinya adalah mas 'a'. huff. sama aja killer-nya. benar-benar tragis. ini sih sama aja dengan keluar dari mulut buaya tapi masuk kandang singa.. hanya saja mas 'a' ini bagus untuk cuci mata.. penyegaran kembali saraf-saraf mata yang lelah. hahahaha.

tadi cukup lama juga seh nunggu pak 'b' yang tak kunjung jua datang. begitu ending perkuliahan ternyata dosen ganti. hati senang dan sedih seketika.

>.<


hehehehe....

Rabu, 09 September 2009

aku terlanjur jatuh cinta...

beberapa bulan yang lalu, aku telah jatuh cinta pada dia.

sementara itu, aku telah berhubungan dengan seseorang. aku berusaha mengabdi dan setia pada orang tersebut. tapi tak pernah ada satu pun perasaan nyaman jika dekat dengan orang itu. aku menjalin hubungan ini dengan sebuah harapan bahwa orang itu akan membawaku pada mimpi-mimpi indah yang selalu kuharapkan. awalnya semua berjalan dengan lancar.


beberapa waktu yang lalu, orang itu memperkenalkanku pada dia. awal pertemuan terasa biasa saja, tapi pada akhirnya hanya pada dialah hatiku ini terpaut dan terpaku.
orang itu yang membawaku kepada dia, membuatku terpesona oleh keanggunan dia, dan mengajakku menyelami keadaan dia.

hingga akhirnya aku terjerumus pada hatinya.

dia datang membawa mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan. aku dapat meraih mimpi itu dengan tanganku. dia juga yang membuka pikiranku untuk melihat segala hal. aku terlena.


beberapa lama aku melupakan orang itu, orang yang menjadi jembatan antara aku dan dia. kuikatkan tubuhku di hati dia. dan kini aku terikat dengan dia yang tak mampu melepaskanku juga. aku terlanjur jatuh cinta dengan dia. hanya dengan dia.

hingga pada hari ini, waktu yang paling aku takutkan, datanglah juga. orang itu mendatangiku dan menanyakan hubunganku dan dia. kusampaikan segalanya pada orang itu. tapi orang itu menutup telinganya, dia tak ingin mendengarkan semua perkara ini. dia ingin aku menghapus dia dan kembali pada orang itu.

sekali lagi telah kusampaikan bahwa
aku terlanjur jatuh cinta pada dia.

orang itu tak ingin mendengar perkataanku. dengan berbagai cara ia menginginkanku kembali pada dia yang telah membuatku mengenal dia. orang itu menyesal dengan perbuatannya telah mempertemukanku dengan dia, sang belahan hati.


aku sadar bahwa aku telah tidak setia pada orang itu. aku hanya berpikir bahwa dengan bersama orang itu aku mampu menggapai semua hal yang menjadi angan-anganku. akhirnya, semuanya adalah sebuah kesalahan. dari awal, visi dan misi aku dan orang itu berbeda, kami tidak sejalan. selain itu, sejak awal aku tak memiliki feel yang nyaman berada dekat dia.


semua hal yang tak kudapatkan dari orang itu, kudapatkan dari dia, karena dari awal kami memiliki visi dan misi yang sama dan sejalan. berada dekat dengan dia membuatku merasakan kenyamanan dan perlindungan. jadi maafkanlah aku yang telah berbuat jahat terhadap orang itu. maafkan aku atas ketidaksetiaanku. dan maafkan aku karena aku jatuh cinta pada dia dan telah terikat dengan dia dan tak lagi dapat melepaskan dia. sekalipun banyak yang akan menentang hubungan ini.

aku akan menjaga dia sampai selama-lamanya....

cara menyayangi yang salah

Ada berbagai macam cara seseorang menyayangi orang lain. Semua itu dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Terkadang ada yang terlihat ketus untuk menyatakan perasaannya. Banyak juga yang menunjukkan perasaan sayangnya dengan menjaga orang yang disayangi agar tak disakiti. Banyak kasus yang seperti ini, saking sayangnya seseorang, sehingga tidak ingin hati orang yang disayangi terluka, sehingga ia melakukan segala cara untuk mengekang orang yang disayanginya itu. Istilah nge-trennya adalah over protective.

Beberapa hari yang lalu, gue mendapatkan gambaran perasaan sayang yang sungguh sangat berbeda. Perasaan sayang seorang anak dengan orangtuanya. Sejujurnya gue tidak bisa menyelami perasaan sang anak, tapi gue mampu menyelami perasaan orangtua sang anak. Dalam masa ini, gue bingung untuk dapat menggambarkan karakter si anak. Terkadang, gue merasa bahwa si anak adalah anak yang berbakti, tapi disisi lain gue merasakan hal yang sebaliknya.

Dalam story ini, gue hanya berperan sebagai penonton yang tak mampu untuk memberikan komentar yang lebih dalam lagi. Karena gue tidak memiliki hak untuk turut campur tangan dalam masalah keluarga ini. Banyak sudut yang gue lihat dari ‘sayang’ yang sang anak tunjukkan untuk kedua orangtuanya. Sering gue melihat senyum itu melingkar di pipi orangtua, tapi tak jarang juga gue melihat airmata itu.
Saat itu, sahabat gue datang dengan muka yang begitu lesu, seolah bumi tak sanggup lagi menerima pijakan kakinya. Tak ada suara yang keluar dari mulutnya. Dia diam di depan gue, dan pandangan matanya kosong. Dalam hati gue bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi dengan anak ini. Tak lama dia mengheningkan cipta, akhirnya bersuaralah ia. Mulailah ia bercerita dengan sisa-sisa ketegaran yang ia miliki.

“Dia membentak papa lagi” katanya berusaha menahan air di matanya.

“Masalah?”

“Masih sama seperti yang kemarin” dia hening sejenak. Berpikir darimana harus memulai cerita ini, “Kemarin sewaktu gue nggak di rumah. Dia membentak papa, kata mama, papa hanya diam saja. Tapi mama di dapur hanya mendengarkan saja, dan mama sakit hati” sekilas gue melihat airmata itu telah menjadi bendungan di pelupuk matanya. Tapi dia tetap saja memaksakan diri untuk bercerita, “Selama ini mama diam, karena telah merasa dia dewasa, tapi ternyata… kekanak-kanakkan!” kali ini air itu tak lagi dapat dibendung di matanya. Gue tak bergeming, bahkan tak ada niat untuk mengambilkannya tissue untuk menghapus airmatanya. Bagi gue, tissue hanya akan memanjakan airmata agar terus menetes. Gue biarkan dia sesenggukkan menahan perasaannya itu.

“Semalam mama menceritakan semuanya” lanjutnya dengan wajah yang dibanjiri butiran airmata, “Gue marah, gue juga sakit, tapi gue nggak mampu melawan dia. Dia merasa telah berbuat banyak buat keluarga gue. Padahal yang dia bawa hanyalah tangisan di keluarga gue. Sikapnya yang kekanak-kanakkan beberapa tahun yang lalu, dan saat itu mama dan papa dengan sabar menghadapi dia, tapi sekarang… apa yang dia telah lakukan? Kembali membuat mama menangis dan papa yang sakit hati” air mata itu tak lagi dapat dibendung bahkan mungkin dengan selembar tissue. Dia terdiam sejenak, mengatur irama napasnya yang tersendat-sendat.

“Kemarin pagi, saat dia bekerja. Mama menangisi dia saat masak sarapan buat dia. Mama sakit dengan perlakuan dia kepada papa. Di depan orang-orang saja, terlihat betapa ia sayang dengan papa, tapi di luar dari itu dia…. Menyebalkan!!!” dia mengelap airmatanya. Menahan segala rasa yang berkecambuk di hatinya. Masih dengan sisa-sisa kekuatannya dia tetap bercerita, “dia hampir mencelakai papa. Ketika dia naik motor dan memboncengin papa, dia ngebut dan hampir menabrak trotoar, dan dia mengerem mendadak dan meninggalkan motornya dalam keadaan papa diatas motor dan belum siap dengan turunnya dia secara mendadak. Untung saja papa dengan refleks menahan motornya itu. Sesampainya di rumah, papa sakit. Seharusnya dia tahu bahwa kondisi papa sudah tidak lagi sekuat yang dulu. Sekarang papa rapuh. Padahal diantara kami, hanya dialah anak kebanggaan papa” ujarnya dengan ketegaran yang dia miliki, sekalipun matanya tetap berair mata.

“Saat ini papa butuh sekali penghiburan dari kami, keluarganya. Papa butuh kasih sayang yang lebih dari yang sebelum-sebelumnya. Kapan dia bisa menjadi dewasa? Sikapnya sunggu memuakkan!” ujarnya mengakhiri ceritanya dengan deruan airmata yang deras. Sekujur tubuhnya menjadi panas. Mukanya menjadi merah. Gue tahu bahwa dia capek dengan airmata yang diselingi dengan ceritanya itu. Dia berusaha sekuat tenaga tetap kuat dan tidak goyah.

Usai ia bercerita, gue teringat akan sesuatu. Memory otak gue berputar pada waktu beberapa hari yang lalu. Beberapa hari yang lalu gue melihat mamanya menangis di dapur. Beliau sedang memasak nasi goreng. Sebutir airmata itu menetesi nasi goreng. Ketika itu, gue tidak tahu apa yang sedang beliau rasakan. Saat beliau sadar akan keberadaan gue, beliau segera menghapus air matanya itu.

“Masak apa, Tan?”

“Nasi goreng buat sarapan. Aduh tante pilek neh, kamu jangan dekat-dekat tante nanti nular loh...” gue pergi menjauh dari beliau. Berusaha memberikan ruang buat beliau untuk melampiaskan perasaannya itu. Dalam hati gue berharap, beliau mampu menahan semua ini. Memiliki kesabaran yang tak pernah habis di makan ruang dan waktu.
Kembali pada sahabat gue.

Setelah merasa lega, gue hanya sedikit berkomentar, “Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk menunjukkan rasa sayang mereka”

Dia menatap gue seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Sedetik kemudian dia berlari pergi, tanpa mendengar kelanjutan ucapan gue.

Dimata gue, ada banyak ruang bagi seseorang mengekspresikan perasaannya. Ada orang yang berpikir bahwa bahwa caranya menyayangi orang adalah yang terbaik dalam hidupnya, sekalipun mungkin malah akan, terkesan, menyiksa orang yang tersayang. Gue percaya, sekalipun itu hanya 1% saja, bahwa setiap anak pasti memiliki perasaan sayang terhadap orangtuanya. Meskipun tak sebesar cinta orangtua terhadap anak.
Pelajaran yang dapat diambil, bagaimanapun cara kita mengekspresikan perasaan kita, kita juga perlu memperhitungkan perasaan dan keadaan orang yang menjadi ‘korban’ ekspresi perasaan kita. Jangan melihat bahwa kekerasaan berarti tidak sayang, lihatlah dari sudut lain bahwa kekerasaan adalah sayang, hanya cara yang digunakan salah. Jadi perlu adanya evaluasi untuk diri, dan meluruskan ‘cara’ yang melenceng tersebut, agar tidak ada satu orang pun yang terluka.