Jumat, 30 Oktober 2009

sketjul mulai padat


"Rapat saja... toh tanpa saya juga rapat akan tetap jalan"


statemen itu yang paling tidak di sukai oleh ibu sri wiyanti selaku dosen gue di kampus. gue pun agak sedikit kesal jika ada temen gue yang memberikan statemen seperti itu. seolah-olah dia tidak penting, kehadirannya tidak berarti. sungguh terlalu merendahkan diri.

akhir-akhir ini gue sedang belajar jadi orang sok sibuk dengan sketjul yang 'luar biasa'. dari senin sampai jumat benar-benar tidak ada waktu buat tidur siang (sejak kapan gue menjadwalkan waktu tidur siang yah???)

gue kangen dengan para kurcaci gue. kemana mereka pergi? sekali di ajakin jalan, gue rada ragu apakah gue bisa ikut, melihat jadwal dalam waktu dekat ini yang sungguh menggoyakkan jiwa. gimana dong enaknya?

terkadang gue pengen banget bilang ma mereka kayak gini, "kalian acara aja, gue gak usah ikut ya... gak papa kan?", tapi gue juga turut bertanggungjawab dengan kegiatan gue dari senin sampai jumat. atau gue pengen bilang gini, "lo aja yang mimpin rapat ya?" atau "udah lo tandatang atas nama gue aja" atau ungkapan lain yang mengisyaratkan bahwa gue pengen libur sehari ajah... dan gue pengen main dengan para kurcaci gue..
tapi setiap bilang gitu, ujung-ujungnya, "yo gak bisa donk...". tapi senin kemarin itu berhasil. ketika rapat evaluasi yang dimulai dengan sebuah percakapan singkat...

gue: teman-teman berhubung hari ini gue telat dan besok juga gue mid jadi untuk evaluasi hari ini, gue gak mau mimpin.. jadi tolong mas yayan buat mimpin evaluasi hari ini...
ester : yo gak bisa noh...
gue : please....
ester : ya udah...
yayan : (kaget) !@#$%^&*_

sekalipun demikian, toh ujung-ujungnya juga gue yang mimpin.... huwaaaaaaaaa....!!!!

jadi kapan ya gue bisa mengalihkan tugas gue?????
hehehehe....

Tuhan memberkatiku...

Jumat, 23 Oktober 2009

masalah akhir-akhir ini

akhir-akhir ini gue sebel... apalgi jika harus bersangkutan dengan proses pencernaan.
jadi begini ceritanya..
hampir 2minggu ini proses pencernaan gue sangat menggangu, alias tidak lancar. kenapa ya? apa karena akhir-akhir ini gue sedikit makan tetapi terlalu banyak minum? (apa hubungannya ya?)
kata mama, banyak-banyak makan pepaya kan bisa melancarkan pembuangan, tapi masalahnya adalah gue mencari juice pepaya di belakang kampus kenapa gak ada ya???
gue jadi merasa perut buncit yang seharusnya tidak buncit. seharusnya juga program pengempesan perut bisa berjalan lancar.

*gedheg-gedheg*

adakah yang bisa membagi tips untuk memperlancar proses pembuangan ini????
sudah tak lagi tahan...

Kamis, 22 Oktober 2009

sedang DJ...

gue pengen meledak...

'pergi kau ke ujung dunia, hipotermia di kutub utara.. hilang di segitiga permuda..'

pernah menjadi sosok yang berbeda dari diri sendiri?
bagaimanakah rasanya? gue merasa menjadi sosok yang paling ingin meledak. kayak gunung merapi yang siap buat meletus dalam hitungan detik. tapi gue bingung pengen mengeluarkan larva ini kepada siapa.

semoga saja larva itu tak jadi keluar...
hiayo... suimangat...

Sabtu, 17 Oktober 2009

si tomcat..

sungguh kejam....

mas tomcat begitu menyakiti hati gue. dia melukai kulit gue yang mulus dengan herpesnya... apa salah dan dosa gue??

sekarang yang dapat gue lakukan hanyalah menahan sakit akibat kulit yang melepuh ini...
huhuhuhu...

Minggu, 11 Oktober 2009

langit-bumi dan keabadian

persahabatan ini telah berlangsung cukup lama. hampir separuh masa kehidupanku, kuhabiskan bersama dia. sejak kecil, dialah yang mau menemaniku berjalan di jalan yang sama. dia menggenggam tanganku di kala aku membutuhkan kekuatan untuk menjalani kehidupanku.

dia adalah orang yang sangat supel dalam bergaul. temannya begitu banyak, bahkan tak terhitung banyaknya. berbeda denganku. hanya dialah yang ku punya sebagai seorang sahabat. tidak ada sahabat ataupun teman yang lain, selain dia.

hingga suatu hari dia mengenalkanku pada temannya, namanya Langit. perkenalan itulah awal dari kisahku ini.

tak pernah kusangka bahwa Langit akan mampu menggeserkan posisi Eternisia di hatiku. Sia, sapa akrab Eternisia, membawaku bertemu dengan Langit. dan Sia yang menjadi jembatan antara aku dan Langit.

bertahun-tahun lamanya kami berteman, aku, Sia, dan Langit. Sia dan Langit yang selalu menjaga dan melindungiku. mereka yang senantiasa membelaku.

saat itu datang juga, ketika hujan mulai mengguyur tanah kering ini. hujan menahan Langit di sisiku. hatiku berdebar sangat kencang. pertama kalinya sejak Sia mengenalkanku dengan Langit, kami duduk berduaan dan mengobrol berdua. serasa seperti mimpi. dan jika ini adalah mimpi, aku tak ingin terjaga dari tidurku ini.

"Kemarin aku iseng buka kamus bahasa perancis, kamu tahu arti namamu?" tanya Langit. tatapan matanya sangat meneduhkan hatiku.

"Tere? apa?"

"Bumi..."

hatiku berdegub sangat kencang. ketika Langit mengartikan 'tere' sebagai bumi. apakah dia mengerti apa yang sedang kurasakan saat ini?
tatapan matanya sungguh sangat menusuk jantungku. karena aku begitu menyukai mata itu.

********

Sia duduk di sebelahku. hatiku masih sangat berbunga-bunga. kali ini aku merasa yakin dengan perasaanku.

"Ada apa denganmu?" tanya Sia.

"I'm fall in love...."

Raut muka Sia mendadak berubah. aku tak mengerti dengan ekspresi mukanya yang berubah itu. kemudian tanpa statemen apa-apa, dia pergi dariku.
apakah ada yang salah dengan ungkapanku.


"kenapa tadi pergi?" tanyaku. begitu kuliah selesai dan tak kudapati Sia di kampus. aku langsung tahu kemana dia berada. di taman itu...

"Gak apa-apa."

"Beneran?"

"Iya. dengan siapa kamu jatuh cinta?"

mulutku terkatub sangat lama. aku berpikir apakah pantas kusebutkan namanya. padahal kami adalah sahabat. apakah aku tak melukainya jika dia tahu bahwa orang itulah yang telah membuatku jatuh cinta?

"Langit?"

aku terkaget ketika tebakannya benar. aku tak mampu menatap matanya. matanya sungguh membuatku merasa perih dan terkoyak-koyak. seperti ada sebilas pisau yang menyayat hatiku.

tolong jangan menatapku dengan tatapan seperti itu...


sejak saat itu hubungan kami mulai renggang. Langit merasakan keanehan pada kami. dan kuberitahukan pada dia tentang segala kondisi yang terjadi. aku tahu pengakuanku ini mungkin akan menyakitkannya dan Sia. bahkan aku telah siap jika Langit menolakku, dan lebih mementingkan persahabatan kami.

"Kamu gak tahu apa yang sedang kamu bicarakan..." kata Langit.

"Aku sadar dengan pengakuanku ini. sekalipun aku egois dan manja, tapi untuk masalah kali ini aku serius, Langit..."

"Kamu tahu bahwa kamu telah menyakiti hatinya?"

"Aku tahu... aku ingin menjelaskan padanya, bahwa dia adalah sahabatku. dan dengan siapappun aku nanti, dia akan tetap menjadi sahabatku..."

"sahabat? bagimu, Sia hanya seorang sahabat, tapi kamu gak pernah tahu apa arti seorang Tere bagi Sia kan? pernah kamu tanyakan itu padanya?"

"Maksudmu?"

"Bagiku, kamu lebih dari seorang sahabat, kamu adalah saudaraku, kuanggap sebagai adikku, sementara bagi Sia, kamu adalah segalanya, kamu adalah kehidupannya. itulah yang membuatku untuk tidak menyentuhmu lebih dalam lagi...."

"Tapi kan, kami...."

"Perempuan? kamu mau bilang kalian perempuan. Sia menyukaimu, Tere. dia sangat menyayangimu... dia ingin menjadi sosok laki-laki, agar bisa menjaga dan melindungimu. tak sadarkah kamu dengan perubahannya???"

terputar dalam memoryku, ketika dia mencukur rambutnya, berpakaian layaknya seorang pria. dan merubah bahasanya. dia belajar beladiri, silat, karate, dan sebagainya. selama ini aku pikir, dia memang adalah tomboy, karena seperti itulah dirinya. tapi semua itu dia lakukan untuk aku. kenapa aku tak menyadari semua itu...

"Kamu tahu dimana dia sekarang?"

"Dia di Rumah Sakit."

"Apa yang terjadi padanya?"

"Kamu juga tak menyadari bahwa dia punya penyakit saraf kan?"

***********

Air hujan mengguyur tanah kering tepat di pusaran tempat Sia beristirahat. saat itu, aku baru menyadari bahwa dia sahabatku yang juga mencintaiku...

Eternisia yang berarti keabadian. sekarang dia berada di tempat yang menjadi awal dia berada. keabadian itu biarlah tertanam baik di dalam hatiku...

terima kasih sahabat atas cintamu padaku...
dan maafkan aku yang telah mencintai orang lain yang adlaah sahabat kita....


(terinspirasi: sebuah film yang bercerita tentang persahabatan tapi lupa judulnya)


menikah... pilihan ataukah kewajiban??????

terinspirasi dari percakapan dengan sabahat-sahabat gue di food court. dan yang beberapa minggu setelah itu gue mendapatkan kabar bahwa salah satu temen gue sudah menikah dan tengah hamil muda..

apakah hakekat dari sebuah pernikahan?

pernikahan adalah abadi. apa yang telah disatukan oleh Tuhan tidak boleh di pisahkan oleh manusia. apapun bentuk dari perselisihan suami-istri, tetapi pernikahan adalah hal yang tidak boleh terjadi dalam sebuah pernikahan.

menurut pribadi gue, pernikahan adalah sebuah pilihan dan bukan sebuah kewajiban. hal itu menjadi sebuah kewajiban karena terkadang anggapan masyarakat mengenai 'seseorang yang belum (tidak) menikah' yang membuat sebuah pernikahan adalah suatu kewajiban.

petrus mengatakan bahwa akan lebih baik jika tidak menikah, tetapi jika kita tidak mampu menahan daging, maka menikahlah daripada akan membuat dosa yang akan menjauhkan kita denan Tuhan.

tante gue menikah dengan oom gue setelah 3 bulan perkenalan mereka. alasan tante gue adalah karena usia dan tidak mau di dahului oleh keponakannya. semasa pernikahannya itu, tante gue baru mengetahui segala sisi lain dari oom gue. entah menyesal ataukah tidak, tapi perubahan besar terjadi di hidup tante gue. beliau semakin menjauh dari keluarga besar gue.

sebelum memutuskan untuk menikah, ada banyak hal yang perlu di pikirkan dan pertimbangkan. janganlah terlalu terburu-buru untuk menikah jika menikah hanya demi suatu gengsi, harga diri, atau hanya karena untuk menepis anggapan masyarakat tentang istilah 'perawan tua' atau 'perjaka tua'.

tanyakan pada Tuhan, apakah kamu di rencakanNya untuk menikah atau tidak... menikah atau tidak menikah adalah sama baiknya....

ingat bahwa menikah adalah pilihan, bukan kewajiban!!!

Jumat, 02 Oktober 2009

ketika gue menyukai mereka...

gue bangga memiliki mereka... baik secara tim maupun person. seperti jatuh cinta, itulah yang gue rasakan kepada mereka....

adik anak buah...

yayan...

dhidi....

kurcaci raksasa....

gadis sensitif...

sejujurnya hal yang paling gue takutkan adalah mencuri kemuliaan Tuhan. dan gue takut itu sedang terjadi dalam hidup gue. ketika gue merasa bangga dengan diri gue. ketika gue merasa mampu akan kekuatan gue. jadi tolonglah ingatkan gue yang sering terjatuh...

gue bisa ada di tempat ini dan gue mampu menjalani ini semua karena Tuhan Yesus yang selalu menjagai dan memelihara gue, keluarga gue yang senantiasa ada dan nyata menjadi sumber inspirasi, serta mereka yang baru saja gue kenal dan telah membuat gue jatuh cinta...........