Jumat, 05 Juni 2009

dimanakah candaku?

Sungguh sangat melelahkan…

Badan ini tak lagi bisa diajak untuk berkomproni. Mata pun sudah tak mau lagi diajak bekerjasama. Sungguh sangat menegangkan.

Tak ada ide yang mampu dituangkan dalam sebuah blog. Hm…

Tetapi baru saja memberikan “sesuatu” pada seseorang. Seandainya boleh gue gak mau memberikan “sesuatu” itu pada orang itu. Jika mampu gue ingin memiliki “sesuatu” itu sendiri. Tapi bukankah gue tidak boleh bersikap egois?

Gue suka mencari musuh tapi gue tidak suka bersaing dengan seseorang. Apalagi untuk hal yang telah gue anggap sebagai ‘sesuatu yang tak pantas’. Gue tidak suka merusak permusuhan gue dengan persaingan yang sungguh sangat menjijikkan.

Baru kali ini gue merasa tak memiliki daya dan kekuatan. Gue merasa hilang dan lenyap seketika. Jauh lebih terpuruk dari 3-4 tahun yang lalu.

Ada hal yang ingin gue sampaikan pada diri gue sendiri….

“Kuingin kau kembali tersenyum bukanlah sedih dan menangis… bawalah aku melayang indahnya cinta di awan, akankah kembali kan kunikmati lagi… selalu kunanti candamu kembali… tak pernah lelah hatiku kan tetap disini kan selalu kunanti candamu kembali (vidi aldiano-kunanti candamu)”

Karena aku merindukan tawaku dan candaku kembali……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar