Jumat, 14 Juni 2013

celotehan jiwa

diambil dari sini


hay jiwaku...

sudah lama tak kudengar kabar darimu..
apakah kau baik-baik saja di siang hari ini?
jiwaku, kemana kau pergi beberapa akhir hari ini?
tak kulihat senandung dan senyumanmu..
sudahkah kau merasa bosan pada raga ini?

ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu..
segala hal yang terjadi beberapa hari terakhir ini,
tentang arti sebuah kehidupan..
kau tau, jiwaku, rasanya lelah sekali harus terus hidup dalam penantian,
tapi bukankah hidup itu adalah penantian?

jiwaku,
ragaku sepertinya tak lagi kuat menjalani hari tanpamu.
bagaimana jika aku lepaskan segalanya?
apakah kau berpikir ini baik?
aku merindukanmu, jiwaku yang dahulu..
merindukan kicauanmu, senyumanmu, ketabahanmu menghadapiku..
merindukan senandungmu, kegilaanmu, dan ketegaranmu menghadapi ragaku..
kembalilah padaku, sebelum masaku habis..

kau tahu, beberapa hari ini aku merasa lelah dengan pikiranku,
perasaanku berlari-lari, dan pikiranku tak mau henti berceloteh,
lantas apa yang bisa aku perbuat untuk menghentikannya?
kau tahu, hingga pada masa aku sadar bahwa tak ada yang bisa kukerjakan juga..
kau selalu tahu, bahwa waktu terus dan akan terus berjalan,
kau selalu tahu, bahwa pertemuan dan perpisahan adalah jodoh,
kau selalu tahu, bahwa pemahaman selalu dibuntuti dengan sebuah  pengertian,
kau selalu tahu, bahwa hidup adalah penantian panjang,
dan kau selalu tahu, bahwa inilah saat untuk saling melepaskan itu..

hay jiwaku,
aku mampu menghadapi segalanya dengan senyumanku, karena aku terbiasa,
sekalipun dalam sisi kelamku, aku lemah.
dan justru dalam sisi lemahku, aku menjadi kuat,
sekuat karang yang dihempaskan ombak,
sekuat gunung yang diamuk angin badai,
sekuat cintaNYA padaku..

hay jiwaku,
segeralah kembali padaku, sebelum aku menyerah pada kehidupan ini,
segeralah kembali padaku, sebelum aku berhasil menghardik matahari jauh dari bumi,
dan sebelum aku berubah menjadi malam...

maka kembalilah...

ada disini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar