Rabu, 18 November 2009

logika vs hati...???

akankah hujan siang ini menghasilkan pelangi?
pelangi yang dulu redup, entah kapan ia akan kembali bercahaya.
kebebasan itu tak lagi memiliki tantangan.
bahkan awan di langit pun tak lagi hujan.
tak ada yang perlu ditakutkan, tapi tetap saja merasa takut.
tak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi tetap saja khawatir.

ketika jalan bercabang, manakah yang dapat dipilih?
ketika pikiran dan hati tak lagi sejalan, mampukah untuk tetap bertahan dengan keadaan yang ada?
semuanya menjadi sungguh abstrak di kedua mata.
tidak lagi mampu mencairkan hati yang beku.
entah kenikmatan karena kebebasan itu ataukah hanya sebuah 'rasa sesat' semata.

satu keyakinan yang pasti bahwa pelangi telah berganti wajah seiring dengan redupnya sang hujan.
tak lagi sama, dan tak akan pernah abadi.
penantian ini mampukah bertahan cukup lama?

sayangnya, hati ini memberontak.
mereka berperang dalam satu medan yang sama.
siapakah yang menang?
hatikah atau logikakah?

sesungguhnya mereka tak akan bisa berjalan secara beriringan.
selalu ada satu hal yang menjadi prioritas.
mereka tak mampu hidup berdampingan layaknya suami-istri.
karena hakekat dari hati dan logika bagaikan utara-selatan yang tak mampu bertemu pada satu titik.

bocah ini hanya ingin memenangkan logikanya, tanpa embel-embel 'hati'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar