Sabtu, 18 Januari 2014

Hentikan Kekhawatiran ini

"Janganlah mengkhawatirkan orang yang tidak ingin dikhawatirkan... Itu hanya akan membuang tenagamu saja..."

"Tapi rasa khawatir itu datang tanpa pernah di undang... Diinginkan atau tidak, ia datang dan perasaanku menjadi khawatir.. Jadi bagaimana ini?"

"Kamu harus bisa mengontrol dirimu.. harus bisa menahan rasa khawatirmu.. biarkan hanya kamu sendiri saja yang menyadari kekhawatiranmu.. Jika kau tunjukkan padanya bahwa kau khawatir padanya, kau hanyalah wanita bodoh yang memaksa untuk menunjukkan perasaanmu... Bukankah dia tidak pantas untuk kamu khawatirkan?"

"Tidak pantas?"

"Iya... orang seperti itu tidak pantas menerima perasaan khawatirmu, dan airmatamu. Lihatlah bagaimana ia memperlakukanmu. Ia membiarkanmu lepas, dan tidak ada hal yang ia lakukan untuk mempertahankan atau memperjuangkanmu. Ia mengabaikanmu, dan tidak memperdulikanmu. Lantas dimana layaknya dia untuk kau khawatirkan?"

"Ia lemah, fisiknya lemah dan tak sekuat diriku. Ia tidak seperti itu, karena aku tahu bahwa ia pun memperhatikanku, tapi dengan caranya..."

"Caranya yang menyakitimu.. Kau ini benar-benar bodoh sekali jadi orang.. Katakan padaku, sudah berapa liter airmata yang kau keluarkan untukknya? Sudah berapa pisau yang ia tusukkan di hatimu, dan kau cabut sendiri? katakan padaku, apa yang pernah ia lakukan untuk meredakan kesedihanmu?"

"Tapi, dia tidak pernah tahu karena aku tidak pernah memberitahunya..."

"Bahkan kau masih saja membelanya.. Berhentilah membelanya.. Katamu, dia memperhatikanmu, dia tahu kesedihanmu, dia tahu kau terluka, lantas apa yang ia lakukan? Tidak... Tidak ada kan..? Dia diam saja.. Tidak melakukan apapun... Lantas dimana letak sayangnya?"

"Kak....?"

"C'mon, sayangku... Bukalah matamu.. hubunganmu sudah berakhir bukan? Kau cerdas, kau dewasa, kau baik dan kau tulus.. Janganlah merendahkan dirimu untuk mengkhawatirkan orang yang tak layak kau khawatirkan.. Bahkan untuk memperhatikan dirinya sendiri saja dia tidak mampu.. Banyak yang menyayangimu, dan berhentilah khawatir tentang apapun yang ada dalam dirinya, kesehatannya, studinya, keluarganya, atau masalahnya.. berhentilah khawatir.."

Kau akan tahu betapa munafiknya seseorang yang belajar tentang jiwa manusia, karena ia tahu bagaimana manusia itu, tapi betapa sulitnya menerapkan pada dirinya sendiri. Hahahaha... Itu hanya sebuah ilustrasi saja...

*sedang ingin berceloteh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar