Kamis, 16 Mei 2013

mencukupkan diri

suaramu sudah cukup meluluhkan kerinduanku,,,
mendengar suaramu yang lembut itu dan sudah cukup,,

maka aku mencukupkan diriku dengan pemberianNYA...

*****


beberapa waktu yang lalu TUHAN mengajarkanku tentang hal mencukupkan diri dalam segala keadaan. mencukupkan bukan perkara yang mudah, dan harus aku akui betapa sulitnya mencukupkan diri.
manusia selalu punya ambisi dan keinginan, saya pernah punya teman yang tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki, selalu merasa kurang bahkan harus lebih baik dari orang-orang sekitarnya. hidupnya hanya dipenuhi dengan persaingan. sungguh bukan berarti saya bilang bahwa dia bukan orang yang baik atau egois atau seperti apa, tapi ambisi itu baik jika dimiliki dan secukupnya saja.. jangan terlalu berlebihan tapi jangan kekurangan juga. secukupnya saja..

mencukupkan diri berarti memampukan dan mensyukuri dengan segala yang ada. jadi tidak kekurangan dan juga tidak kelebihan, mencukupkan diri dengan apa yang kita punya dan miliki. sudah setahun ini, saya belajar mencukupkan diri dengan apa yang TUHAN berikan pada saya. okay,,, bukan berarti saya "pasrah tanpa usaha" loh ya.. TUHAN itu pribadi yang luar biasa untuk diajak berdiskusi, dan sungguh saya berdiskusi tentang banyak hal pada DIA, hingga akhirnya saya dan DIA membuat suatu kesepakatan bersama. hasil akhir dari kesepakatan itu, adalah sebuah konsekuensi yang harus saya terima, dan saya cukupkan diri saya dengan segala konsekuensi itu. belajar bersyukur, belajar menerima dan belajar memahami. hm... mungkin seperti itu kali ya,,,

kemarin, saya mencukupkan diri saya ketika seseorang menelpon saya. hanya karena suatu permasalahan yang harus dilalui wanita setiap bulannya jadi saya kembali kurang berhikmat pada DIA.. jadi seperti biasa saya selalu menghancurkan segalanya.... #nangis.
beberapa hari yang lalu saya pun juga tidak berhikmat, TUHAN sudah berbisik untuk saya mendoakannya tapi tidak saya lakukan akhirnya saya harus mencukupkan diri dengan apa yang terjadi... huwaaaaa..... balik lagi hanya masalah kurang berhikmat... #nangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar