Jumat, 13 April 2012

lelehan coklat diterpa angin

cinta itu bagaikan desiran angin yang menyejukkan, bukankah begitu...



seberapa kau sadar bahwa cinta itu akan senantiasa menyeruak masuk dan menyekapmu hingga ke dasar dan entah mungkin tak lagi dapat menolong. kau berpikir cinta itu indah, tetapi yang kau rasakan justru berbeda. kau lihat cinta dari kedua rasa yang berbeda yang melebur menjadi satu, bagaikan lelehan coklat panas.

 kau menikmati cinta seperti rokok, penuh kecanduan dan juga mematikan. kau ingin terbang, tetapi kakimu terus menapaki tanah basah sehabis hujan. sungguh membuatmu merasa bingung dan ingin sekali kau pergi, tapi saat ini hanya bisa diam. kau sangat yakin akan cintanya, tapi bahkan dia tidak pernah tahu apakah dia mencintaimu ataukah nafsu untuk mencintaimu.

semakin kau bernapas dengan lega, semakin sesak dadamu. berpikir bahwa semuanya hanya imajinasi belaka, tetapi yang terjadi sungguh nyata. seperti puluhan ribu pedang yang menyambarmu, dan kau hanya bisa terhipnotis tanpa perlawanan. menyerah. 


cinta itu bagaikan angin yang menyejukkan, tetapi suatu hari ia akan berubah menjadi badai topan yang akan meremukkan tanpa ampun...


maka aturlah suhu, agar angin yang sejuk itu tetap akan menjadi sejuk..

biarlah angin menerpamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar