Senin, 16 Desember 2013

tidak lagi "bersayap"

"mana sayapmu?" tanyanya..

"Papaku tak pernah memberiku sayap." jawabku.

"kenapa?"

"karena aku tidak boleh terbang seorang diri. Awalnya terbang rendah, kemudian ketika terbang rendah bisa dilakukan, akan mencoba terbang sedang, hingga akhirnya terbang tinggi... tinggi sekali... dan semakin tinggi kita terbang, akan semakin besar kekuatan angin yang bertiup, dan jika sayapku tak kuat, maka aku akan jatuh.. jatuh itu sakit, makanya Papa tidak membiarkanku untuk terbang, karena Papa menjagaku agar tidak sakit..."

"terus bagaimana caramu untuk bisa terbang?"

"Papa yang akan menggandengku dan aku akan terbang bersama Papa..."

"Papamu terlalu memanjakanmu..."

"Tidak... Papa tidak memanjakanku, Papa hanya menjagaku.. Terkadang Papa meminjamkan sayapnya agar aku bisa terbang rendah, tapi di bawah pengawasan Papa... dan aku menjadi aman karena tahu Papa mengawasiku, dan Papa tidak akan membiarkanku sendirian ketika aku jatuh.."



Itulah alasan kenapa aku tidak ingin terbang, dan ingin terus menginjak bumi, karena jatuh itu sakit. aku belajar bagaimana mengobati luka-luka yang ku timbulkan karena "mencuri" sayap Papa aku dan tidak mendengarkan Papa aku..

Tidak lagi berani merangkai-rangkai menjadi rangkaian indah, tapi mulai mencoba kembali berjalan bergandengan tangan dengan Papa.... maka aku pun belajar berhikmat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar