Rabu, 25 Juli 2012

percaya sajalah

Yohanes 14:1
Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKU..

akhir-akhir ini bacaan saya ketika saat teduh berisi mengenai kepercayaan kepada Allah. Kepercayaan yang diikuti dengan "jangan takut".
dalam hati setiap manusia, ketakutan dan kekhawatiran adalah hal yang wajar. Bahkan Yesus sebelum IA di salibkan, ketika IA berdoa pun, Yesus mengalami kekhawatiran. Ketakutan dan kekhawatiran muncul ketika manusia mulai berjalan dengan rencana, pikiran dan kekuatannya sendiri. seperti halnya sebuah peluang, kemungkinan berbanding dengan ketidakmungkinan adalah 1:10, maka fokus manusia adalah 10 itu sehingga muncul keputusasaan. padahal diantara 10 ketidakmungkinan, masih terdapat 1 kemungkinan. Sayangnya, berjalan bersama Allah, kita tidak seperti bermain peluang tersebut. berjalan bersama Allah maka kita harus meraih 1 kemungkinan itu. Di dalam Allah tidak ada yang gagal. Karena kegagalan itu terjadi karena manusia terlalu mengandalkan dirinya sendiri.

Ketakutan dan kekhawatiran Yesus tidak menghalangi Yesus untuk menyerahkan diri-NYA untuk menghapus dosa-dosa manusia. Dalam doa-NYA kepada BAPA di taman Getsemani, Yesus mengatakan "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini daripada-KU, tetapi bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-MUlah yang terjadi" (Lukas 22:42)
Dalam doa ini, tersirat ketakutan Yesus ketika IA akan diserahkan untuk pembebasan manusia, tetapi terlihat juga unsur kepasrahan kepada Bapa. Ketakutan itu dibungkus oleh kepasrahan, dan kekuatan yang Bapa berikan padaNya..
Allah melihat segala kemungkinan yang ada. berada di dalam rencana-NYA, dan mengikuti alur-NYA maka hidup kita akan menjadi damai sejahtera. Wajar ketika secara alam manusia kita merasa khawatir dan takut, jika kebutuhan kita tidak dipenuhi oleh Allah, atau kadang kita berpikir bahwa mungkin saja Allah lupa untuk mencukupi kebutuhan saya, atau malah sudah lama saya meminta pada Allah tapi selama bertahun-tahun Allah tidak memenuhi keinginan saya. Maka kita hanya perlu memiliki iman sebesar biji sesawi untuk bisa memindahkan gunung yang besar.
Tidak mudah berjalan bersama-NYA. Karena ketika memutuskan berjalan dalam rencana Allah, maka bersiaplah untuk diproses. Kunci untuk tetap bertahan dalam proses itu adalah tetap percaya pada Allah. Karena Allah kita yang menciptakan alam semesta, maka IA jugalah yang akan menjaganya...

#just a sharing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar