Sabtu, 13 Agustus 2011

alkisah Andromeda

Kalau kita mau belajar mengalihkan pandangan kita ke dalam diri sendiri, mau mengenal keadaan hati dan pikiran sendiri secara jujur, akan tampaklah bahwa selain kejam, kita pun munafik-munafik besar. Mulut bicara tentang saling kasih antar manusia, namun mata memandang penuh iri dan benci, tangan dikepal siap saling hantam, hanya untuk memperebutkan uang, kedudukannya, nama dan juga memperebutkan... kebenaran bukan lain hanyalah kebenaran diri sendiri masing-masing dan karenanya menjadi kebenaran palsu.KPH


Rasi Bintang Andromeda
Alkisah, Cepheus, Raja Etiopia memiliki permaisuri, Cassiopeia namanya, dan seorang putri, bernama Andromeda. Permaisuri Cassiopea sangat cantik, namun kecantikannya itu membuatnya sombong. Kesombongan Cassiopeia membuat Venus dan para dewi laut marah. Mereka lalu mengadu pada Neptunus, sang Dewa Laut.

Neptunus lalu berkata,"Cassiopeia memang sudah keterlaluan. Sudah sepatutnya ia mendapat hukuman. Akan aku kirimkan banjir besar untuk menghancurkan Etiopia dan satu monster raksasa untuk menakut-nakuti penduduknya."
Neptunus memang penguasa lautan, maka dengan mudah ia bisa melakukan hal tersebut.

Cepheus, Raja Etiopia ketakutan. Ia tidak ingin kerajaannya hancur dan rakyatnya cerai berai. Maka ia segera menghadap Neptunus untuk meminta maaf. Namun, Neptunus tak begitu saja mau menghentikan serangan banjir dan monsternya. Ia meminta satu syarat, "Korbankan Andromeda, putrimu. Ia akan menjadi santapan monster raksasa. Dengan begitu, semuanya akan kembali baik seperti semula."

Cepheus dan Cassiopeia sedih sekali. Permintaan itu berat sekali karena Andromeda adalah anak yang baik dan cantik. Ternyata Andromeda tak hanya cantik dan baik. Ia juga pemberani. Andromeda bersedia mengorbankan dirinya.

Tanpa rasa takut, Andromeda segera duduk di karang. Di hadapannya, laut bergejolak akibat kemarahan Neptunus. Ia menanti kehadiran monster raksasa yang menyeramkan. Namun, tak lama kemudian bukan monster yang muncul, tetapi ksatria gagah bernama Perseus. Perseus tidak ingin Andromeda menjadi korban. Ia ingin mengalahkan monster raksasa itu.


Tak lama kemudian, menyusul gemuruh badai, muncullah monster yang sudah dinanti-nanti. Menyeramkan sekali. Matanya merah membara, kaki dan tangannya dilengkapi dengan cakar besar.

Sebelum monster itu bertindak, Perseus sudah mendahuluinya. Perseus langsung menusukkan pedangnya ke dada sang monster. Monster pun berhasil dikalahkan, dengan pedang menancap di dadanya.

Bersamaan dengan itu, terdengar suara Neptunus, "Kau telah berhasil mengalahkan monsterku yang paling hebat. Tak ada ada alasan lagi untuk meneruskan badai ini!"


Tak lama kemudian, langit kembali cerah dan laut menjadi tenang. Neptunus sudah tidak marah lagi. Kini wilayah kerajaan Etopia kembali damai. Permaisuri Cassiopia yang sombong, kini juga telah berubah. Ia jadi rendah hati. Sedangkan Putri Andromeda kemudian jatuh cinta pada keberanian dan kebaikan hati Perseus. Mereka lalu menikah dan hidup berbahagia. Begitu indahnya cinta mereka, sehingga konon setelah kematian, mereka berubah menjadi rasi bintang. Bila malam cerah, lihatlah ke langit bebas. Disitu akan terlihat rasi bintang Perseus, Andromeda dan Cassiopeia berdampingan dan bersinar cerah. Sebagai tanda cinta mereka dan agar manusia mengingat petualangan mereka.

[Diambil dari Majalah Kids Fantasi-cerita Yunani, diceritakan kembali oleh Iman
Harfinsyah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar