Rabu, 02 Desember 2009

untaian kata makluk tak jelas..

seka air itu hingga tak meninggalkan jejak.
tapi kemanakah ia harus melangkah jika jalannya tak lagi di ketahui.
air yang menggenang itupun menjadi lumpur kotor.
entah karena hujan yang terus mengguyur ataukah karena mata yang memandang.

tidak ada titian dalam kehidupan yang siap sedia menerima, tanpa memberi.
semua akan menjadi puing-puing kegelisahan, bahkan ketika senja itu menampakkan jingganya.
lara dan derita itu terus menusuk hingga membutakan mata.
sementara itu, canda bahagia bersembunyi di balik gunung kokoh.
kemanakah ia akan melanjutkan perjalanannya?

hanya rasa dan masa lalu itulah yang tertinggal.
kenangan itu bagaikan sekumpulan nanah yang siap meledak.
perjalanan itu tak jauh lagi, tapi mampukah ia bertahan dengan putaran bumi.
semua itu akan berakhir ketika ia mencapai tujuan akhir dalam perjalanannya.
sementara untuk mendapatkan tujuan itu, butuh banyak rasa yang dikorbankan.
mampukah ia menahan rasa itu?

sungguh....
teriakan dan suara itu menggema dan memekakkan telinga.
kerlipan mata itu menyapu segala arah dan menggugurkan daun-daun itu.
hanya satu jejak yang tertinggal dalam perjalanan itu.
kehidupan.


*dalam masa yang DAK JELAS...*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar