Rabu, 30 September 2015

Celoteh Tak Bertuan

Entah telah berapa dekade saya tak berceloteh disini. Pada kesempatan ini saya ingin kembali berceloteh. Celotehan yang ngelantur, tetapi tetap itulah kehidupan dan segala misterinya...

Hidup adalah misteri, seperti itulah yang mereka katakan.
Hiduplah untuk hari ini, karena masa lalu telah berlalu, dan masa depan akan datang. Maka lalui hari ini dengan baik, agar bisa mengubah masa depan. Itulah kata seseorang padaku.

Saat ini, aku tak lagi terbang, tak lagi melayang di udara, karena sayapku telah patah. Bahkan seolah tak memiliki harapan untuk kembali terbang. Sayap yang patah itu, tak lagi bisa kuobati. Tetapi, aku harus terus bertahan hidup, aku harus berjuang melawan kehidupan, maka aku memutuskan untuk belajar berjalan. Rasanya sakit menggunakan kaki untuk berjalan. Karena aku terbiasa terbang melayang dan membebaskan diriku di udara, sementara saat ini, aku harus menginjak tanah dan berjalan dengan kedua kakiku. Aku merasakan sakitnya jatuh dan terluka. Aku merasakan lelah dan pegal-pegal di kaki. Aku merasakan keringat yang membasahi dahiku. Tetapi, aku harus berjuang untuk tetap berjalan demi kehidupanku.

Ketika aku mulai bisa berjalan, dan berlari. Aku mulai nyaman dengan langkah kakiku. Aku dapat tertawa dan bahagia. Aku menikmati segala kehidupan baruku. Aku memutuskan untuk tetap bahagia bagaimana pun keadaanku.

Muncul seseorang dalam kehidupanku. Seseorang dengan keyakinannya untuk melihat kearahku. Aku tak pernah mengenalnya sebelumnya, tetapi dia berusaha meyakinkanku. Mencoba mengobati sayapku. Seseorang yang membaca diriku, tanpa pernah kucelotehkan padanya. Dia memiliki mata yang seolah menelanjangiku, seolah mampu menembus pikiranku. Matanya yang menatapku dengan penuh keteduhan dan rasa ingin mencari tahu.

Antara ingin kembali percaya bahwa cinta itu ada dan ketakutan untuk kembali terluka.
Antara ingin menyentuhnya dan ingin mengabaikannya.
Aku terlalu takut menyimpulkan diawal...

Maka biarkan aku bergumul pada Cinta Sejatiku, karena aku tahu DIA tak akan pernah memberiku bisa racun yang dapat membunuhku..
Mari kita pergumulkan bersama pada Pribadi yang Memberi Hidup...

Terima kasih karena telah menyayangiku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar