Senin, 07 Oktober 2013

tentang adam dan hawa

baiklah mari kita lanjutkan tentang apa yang wanita pikirkan tentang kaum adam..

saya teringat sebuah film dimana tokoh utama wanitanya berkata seperti ini, "hm.. gak enak ya jadi wanita itu, karena dia harus menunggu sang lelaki mengungkapkan perasaannya.." dan benar. kadang kami, kaum hawa, hanya bertugas menunggu dan menunggu, kalaupun kami berjalan di awal, kami mungkin akan menggunakan jalur belakang (biasanya orang awam menyebutnya dengan doa). Ya memang benar bahwa wanita itu harus menunggu dan kadang itu adalah hal yang menyebalkan, apalagi ketika pria itu bukanlah orang yang peka. Seberapa banyak pintu yang dibuka, tapi tetap tidak melihat tentang pintu itu. ya... itu terkadang menyebalkan, tapi tunggu dulu.... mari kita lihat hakikat diciptakannya kaum hawa. Sepengetahuan saya, hawa diciptakan karena Allah merasa kasian atas kesepian adam. Dalam kejadian 2:18, Tuhan Allah berfirman "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan PENOLONG baginya, yang SEPADAN dengan dia.." hey... lihatlah ada dua kata yang saya caps lock loh... yupp... kata penolong dan sepadan.. Jadi inilah hakikat terciptanya hawa, karena ia akan menjadi penolong bagi adam, dan juga ia akan menjadi sepadan dengan sang adam.
tentang kata "Penolong", dan itu merupakan alasan kenapa wanita harus menunggu. Hawa adalah penolong adam. bagaimana mungkin ia dapat menjadi penolong, jika orang yang ingin ditolongnya tidak pernah mengetahui masalah yang membelenggunya. Jadi mintalah pada Tuhan untuk menyadarkan adam bahwa ia memerlukan pertolongan dari Tuhan melalui sang hawa... ciiiiieeeee....
tentang kata "Sepadan", dan saya selalu berpikir bahwa keseimbangan itu penting. Itulah alasannya juga kenapa wanita harus sabar menunggu, bahwa untuk bisa menjadi seimbang atau sepadan itu perlu adanya proses. bukan proses yang sehari-dua hari jadi atau kayak sulap bim salabim, tapi kesabaran menunggu hingga waktu itu datang, sehingga mereka bisa menjadi sepadan... ehem...

sayangnya, terkadang adam-adam di dunia ini, tidak pernah menyadari bahwa ia perlu untuk ditolong, dan mengabaikan begitu saja penolong yang ingin menolongnya. hm... mungkin juga loh ya... jika saya bisa menganalogikan bahwa seperti seorang yang tersesat dan tidak tahu arahnya. Matahari mencoba membantunya untuk menemukan jalan keluar. tapi orang ini tidak pernah peka, dan ia justru berjalan tanpa tahu arahnya. sungguh aneh bukan? dan Matahari telah membantunya melalui bayangannya untuk menentukan arah kemana ia dapat menemukan jalan yang benar. Bayangan itu hanyalah penolong untuk melihat arah. Ia kecil dan sederhana, tapi bukankah bayangan dapat membantunya keluar dari ketersesatannya. Tapi justru seorang itu terlalu betah dan nyaman hidup dalam ketersesatannya. hahahaha... mungkin analoginya terlalu aneh ya...

Beberapa hari yang lalu, saya dan beberapa teman saya berdiskusi tentang kesabaran pria. bahwa ketika saya diijinkan menyimpulkan maka saya akan berpikir bahwa pria itu selain makhluk kurang peka tapi juga makhluk yang tidak pernah sabar. Selalu terburu-buru tanpa mempertimbangkan beberapa hal yang mungkin akan menjadi konsekuensi yang harus di hadapinya.. hahahaha... dasar kau pria....


yaaaaaa....
dan inilah pembahasan sang topeng mengenhai cowok, laki-laki dan pria. mungkin masih banyak keterbatasannya tapi monggolah..... bisa di sharingkan jika ditemukan faktor-faktor lain, atau ada yang ingin di ralat... ini hanyalah celotehan saja, tidak pernah ada uji hipotesisnya, jadi jelas tidak mungkin untuk di generalisasikan ke dalam populasi.... *opo toh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar