Kamis, 04 Februari 2010

ia datang untuk pergi

dia datang dan pergi...
kemana dia??

itulah yang menjadi pikiranku beberapa hari belakangan ini. sungguh menyebalkan harus memikirkan dia sepanjang hari ini bahkan sepanjang hari yang lalu. hanya membuang-buang waktu saja. seharusnya aku menjadi tidak peduli, sehingga tidak terbebani seperti ini.
belum lagi masalah yang harus aku hadapi di kantor. laporan yang harus selesai beberapa jam. anak buah yang -sungguh- sangat susah diatur. ditambah dengan regenerasi jabatan yang belum di utak atik sama sekali, padahal sisa waktu yang dibutuhkan sekitar 4 bulan lagi. rasanya ingin sekali kepala ini di lepaskan dari badan dan di cuci biar lebih fresh lagi.

beberapa bulan yang lalu, dia datang menemuiku di kantor. wajahnya tak menampakkan suatu beban atau permasalahan yang tengah di hadapi. keceriaan. yah itulah kesan yang aku tangkap darinya. dia selalu saja bersikap ceria dan tanpa beban.
awalnya aku berpikir, ada masalah yang sedang ingin dia bagi bersamaku, tapi ternyata terbalik. aku yang membagi permasalahanku dengan dia. sungguh tindakan tolol yang aku lakukan.

setelah kedatangannya itu, ia pun pergi dan tak kembali lagi menemuiku. beberapa kali aku mencarinya, tapi tak berhasil kutemukan. kemana dia menghilang?

aku bergumul keras dengan otakku untuk menemukan dia. dan hasilnya... NIHIL.

dia selalu punya cara untuk membuatku segelisah ini, pikirku. dan itulah yang kuharapkan. aku menunggu dia datang dengan kekhawatiran yang menggebu-gebu. sepertinya dia cukup puas dan senang melihatku sepanik ini. aku yakin saat ini dia sedang tertawa melihat diriku yang sibuk mencarinya.

masa setahun itu pun telah kulewati dengan kecemasan.

dia datang menemuiku. kali ini kedatangannya cukup membuatku terpana kagum padanya. terakhir kali aku bertemu dengannya, ia sangat ceria dan agresif. tetapi kali ini dia hanya terdiam tak berdaya. terbujur kaku.

baru aku sadari, kedatangannya di kala itu merupakan tanda perpisahan darinya. kemisteriusannya dan kehilangannya itu mensyaratkan keadaannya yang sesungguhnya. keadaan yang tak mampu ia lukiskan dengan kata-kata.

kepergiaannya kali ini menyisahkan seorang malaikat kecil, yang harus kujaga dan kulindungi.

pergilah sahabatku... temuilah kekasihmu disana... malaikat ini akan kujaga demi dirimu....



*cerpen ini di buat sebagai pengobatan kerinduan*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar