Selasa, 20 April 2010

satu kehidupan di sisi mata uang

sisi itu berbeda..

bagaikan dua mata koin, dan seperti itulah kita.
apa yang kita rasakan kadang berbeda...

mencoba melihat dengan lebih dekat, dan akan kita dapati jawaban itu.
beberapa waktu yang lalu sebelum aku bertemu dengan beliau, aku tidak tahu kemana arah hidup yang akan aku jalani.
entah telah berapa tahun kami terpisah jarak dan waktu.
saat ini ia berdiri tepat di depanku.
aku tidak pernah dapat mengerti jalan pikirannya.
ia datang kemudian pergi sesuka hatinya.

sekalipun begitu, saya terus menanti dia mencari saya.
hasil dari proses menunggu ini berbuah manis.
sekian lama ia pergi, kini ia kembali membawa harapan yang dulu telah hilang.
kehidupannya dimakan oleh waktu.
tidak lagi seperkasa beberapa puluh tahun yang lalu.

kini, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama dengannya.
tidak akan pernah kubiarkan dia meninggalkanku lagi.
kecuali jika TUHAN yang memintanya.

mungkin dia tidak tahu betapa aku merindukannya.
dan mungkin pula aku yang tidak dapat mengerti cintanya padaku.
berada disampingnyalah membuatku nyaman, dan kehangatan itu terasa begitu menyenangkan..

tolong jangan tinggalkan aku lagi di tempat ini...
tolong jangan biarkan aku hidup dalam kesendirian, tanpa seorang ayah di sampingku..

ayah, tetaplah disampingku sampai TUHAN yang memutuskan kehidupan kita...


*spesial untuk ayah-ayah di dunia ini... jagalah anakmu selayaknya tidak akan membiarkan anakmu pergi selamanya darimu... dan sayangilah ayahmu, seolah-olah beliau tidak akan berada di sampingmu selama yang kau inginkan...*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar